Makna Desain Cover Majalah National Geographic “Bumi atau Plastik”

Dimas Dwiki Saputra
7 min readJun 7, 2021

--

Ditulis : Laura Parker

Fotografi : Randy Olson

Ilustrasi : Jorge Gamboa

Tahun : September 2018

Deksripsi Unsur Visual

Gambar memenuhi seluruh desain dengan frame kuning. Warna kuning sebagai frame hanya menandakan dari karakteristik National Geographic yang logonya pun berbentuk kotak atau frame kuning, dan semua buku serta majalah nya pun semua mempunyai frame warna kuning di covernya. Lalu teks putih yang digabungkan di bagian atas, bawah dan di tengah font berukuran besar menandakan judul majalah itu sendiri dan teks berwarna hitam berukuran besar dari identitas majalah tersebut. Foto diambil dan di edit menggunakan teknik digital imaging yaitu Plastik yang terbalik berada di laut biru dan salah satu ujungnya muncul kepermukaan laut meng interpretasikan dengan gunung es berwarna putih abu-abu dengan tambahan langit berwarna abu-abu gelap. Teksnya bertuliskan “BUMI ATAU PLASTIK?” Sebagai judul majalah dikanan plastik, dan ada teks kecil di kiri bawah bertuliskan “Setiap tahun delapan juta ton plastik berakhir dilaut. Itu baru yang terlihat di permukaan.” Tulisan hitam “NATIONAL GEOGRAPHIC” sebagai identitas perusahaan majalah itu sendiri. Warna laut yang dominan yaitu gradasi biru muda dan makin kebawah biru tua yang mengartikan laut dalam dan luas.

Interpretasi

Poster ini dibuat dalam majalah yang dipublikasikan oleh NATIONAL GEOGRAPHIC pada tahun 2018 kemarin. Menggambarkan sebuah sampah plastik dalam lautan lepas. Dengan teknik fotografi, membuat sampah tersebut seakaan-akan sebersar gunung es. Memberikan arti tersembunyi. Satu sampah saja berdampak besar bagi lautan kita. Dapat dilihat bahwa pengambaran ilustrasi dalam poster ini menggunakan konsep hyperbola. Dimana mereka membesarbesarkan sebuah opini. Sampah plastik sebesar gunung es terapung bebas di laut lepas. Langit yang mendung dan pengambilan warna yang gelap menandakan hal buruk, musibah yang akan datang akibat plastik yang menggunung (sangat banyak) di lautan. Ilustrasi gunung es juga menandakan bahwa, di atas terlihat kecil, namun di bawah sangat besar. Artinya sampah ini memang terlihat di permukaan tidak terlalu banyak, tapi di bawah sana siapa yang tahu begitu banyak sampah dan membahayakan kehidupan laut. Ditambah mereka menyebutkan dalam poster itu bahwa

Ini bukanlah jumlah yang sedikit, Karena kurangnya kesadaran manusia. jadi siapa yang kalian pedulikan? Bumi atau plastik?. Dari poster ini juga bermain dalam ilustrasi. Apa yang pertama kita lihat dalam poster ini? Apakah gunung es, atau sampah plastik? Apapun pilihan kita, tetaplah memiliki makna bahwa kita harus memiliki kesadaran terhadap kesehatan Bumi kita tercinta. Terutama dalam kebersihan laut.

Pembuat

Laura Parker adalah staf penulis yang mengkhususkan diri dalam meliput perubahan iklim dan lingkungan laut. Sebelum bergabung dengan National Geographic, Parker bekerja sebagai koresponden nasional untuk USA Today dan meliput penerbangan untuk Washington Post.

Fotografer Randy Olson telah berkeliling dunia dalam penugasan, menuju ke tempat-tempat yang beragam dengan berbagai banyak penghargaan di peroleh , Randy Olson telah meliput banyak topik yang berbeda untuk National Geographic Lulus dari Universitas Kansas dan Universitas Missouri, Olson tinggal Pittsburgh, Pennsylvania, bersama istrinya, Melissa Farlow, juga seorang fotografer National Geographic berkontribusi.

Illustrator Jorge gamboa, lahir di Tapachula, Chiapas pada tahun 1985, memegang gelar dalam Desain dan Seni, dan saat ini bekerja di bidang Museologi dan Pameran Institut Seni dan Budaya Kota Puebla, Meksiko. Dengan judul “ Plastic Iceberg”, Jorge Gamboa yang juga seorang fotografer ini menyerahkan karyanya ke “Bolivia Poster Biennial” tahun 2017, di mana berhasil meraih juara pertama untuk kategori poster politik dan sosial.

BUMI ATAU PLASTIK?

Sampah tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Peningkatan jumlah penduduk atau tingkat konsumsi terhadap suatu barang maka semakin meningkat pula volume, jenis dan karakteristik sampah yang dihasilkan. Setiap tahun 9 juta ton sampah plastik berakhir di lautan Asia, dan beberapa perkiraan sampah plastik yang bersifat anorganik ini sulit diurai bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya bahkan sampah plastik ini dapat bertahan di lingkungan laut selama 450 tahun atau lebih, dan masalahnya semakin parah. Mengatasi tantangan sebesar ini membutuhkan pendekatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, National Geographic meluncurkan komitmen global dan upaya keras untuk menangani masalah kekacauan tersebut.

Mengapa cover majalah Bumi atau Plastik pantas menang? memanfaatkan kekuatan portofolio media National Geographic dan keahlian penjelajah serta ilmuwan mereka yang menyaksikan secara langsung dampak krisis ini. Upaya seluruh organisasi menangani masalah ini melalui berbagai cara dan khalayak, termasuk penelitian, pendidikan dan keterlibatan konsumen, komitmen keberlanjutan internal perusahaan yang diperbarui dan kemitraan inovatif dengan perusahaan global dan LSM yang berpikiran sama. Strategi multi-platform meliputi:

· BUMI ATAU PLASTIK?

National Geographic meminta audiens global mereka untuk mengambil Bumi atau Plastik? berjanji untuk mengurangi penggunaan pribadi plastik sekali pakai. Dengan mengikrarkan janji tersebut, setiap individu diundang untuk menjadi bagian dari komunitas global yang bekerja sama untuk mengurangi polusi plastik di lautan kita. Janji tersebut dimulai sebagai kampanye kesadaran dan keterlibatan konsumen yang komprehensif yang dilaksanakan di berbagai platform, dan akan berlanjut selama berbulan-bulan dan tahun-tahun mendatang.

· DRIVE RESOLUSI TAHUN BARU

Memanfaatkan waktu ketika banyak orang merefleksikan perilaku sehari-hari mereka dan memutuskan untuk membuat perubahan, National Geographic meluncurkan kampanye sosial yang meminta audiensnya untuk membuat Resolusi Tahun Baru mereka tentang pengurangan plastik sekali pakai. Melalui 6 set kartu yang dapat dibagikan, konsumen didorong untuk membuat janji dan menyebarkannya.

· PENELITIAN ILMIAH DAN DOKUMENTASI

National Geographic Society mendedikasikan sumber daya untuk mendokumentasikan bagaimana plastik berpindah dari sumber ke laut dan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan kritis. Dimulai dengan ekspedisi awal pada tahun 2019 untuk mempelajari jenis dan aliran plastik di sistem sungai, National Geographic akan memberikan informasi berbasis sains dan dapat ditindaklanjuti untuk membantu pemerintah lokal dan nasional, LSM, bisnis, dan publik untuk berinvestasi dan menerapkan solusi secara lebih efektif.

· WATTPAD WRITING CONTEST

Untuk pertama kalinya, National Geographic bermitra dengan platform digital untuk mengadakan kontes menulis yang terinspirasi oleh Bumi atau Plastik? Kampanye tersebut menargetkan demografis audiens baru untuk merek tersebut guna membantu memperkuat misi inti dari para inisiat dan memotivasi konsumen untuk mengubah perilaku mereka. Memanfaatkan posisi mereka sebagai merek media sosial №1, National Geographic memanfaatkan jangkauan globalnya untuk mempromosikan kontes dan mendidik lebih jauh penonton tentang dampak plastik sekali pakai sambil mendorong mereka untuk mengikrarkan janji.

· KOMITMEN INTERNAL

National Geographic mengambil langkah untuk mengurangi ketergantungannya pada plastik sekali pakai. Dimulai dengan edisi Juni, mereka yang berlangganan majalah National Geographic edisi AS, Inggris, dan India menerima terbitan mereka yang dibungkus dengan kertas, bukan plastik. Perubahan ini akan menghemat lebih dari 2,5 juta kantong plastik sekali pakai setiap bulan. Pada akhir 2019, semua edisi global akan dibungkus dengan kertas, bukan plastik.

· KEMITRAAN KORPORASI

National Geographic terus mencari organisasi mitra yang berpikiran sama yang berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang besarnya masalah plastik di laut serta untuk menemukan solusi.

National Geographic meminta semua orang di Asia memiliki komitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dengan menjadi bagian dari komunitas global yang bekerja sama untuk membendung gelombang sampah plastik sekali pakai yang mencemari laut dan akan terus menerima informasi untuk membantu mereka dalam upaya menangani masalah tersebut. Dalam upaya tersebut sangat penting, di mana hanya lima negara yang merupakan sumber 50%-60% plastik itu berakhir di lautan dunia, menurut Ocean Conservancy. Dengan sejarah yang kaya akan penemuan dan eksplorasi ilmiah, National Geographic memiliki keunikan untuk mengatasi krisis ini dengan cara yang hanya dapat dilakukan oleh National Geographic melalui storytelling dan sains. Portofolio media Bumi atau Plastik? menjadikan National Geographic memiliki keahlian penjelajah dan ilmuwan yang menyaksikan secara langsung dampak yang menghancurkan dari krisis ini. Upaya seluruh organisasi ini mencakup penilitian besar dari berbagai platform dan melibatkan pendidikan, keterlibatan konsumen, perusahaan internal dan perusahaan yang berpikiran sama dan organisasi non-pemerintah (LSM) dari seluruh dunia.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari desain cover majalah National Georaphic”Bumi atau Plastik” yaitu bagaimana cara untuk menjembatani karya desainer dengan pembacanya. Banyak kasus desain yang sulit dimengerti ataupun pesan yang dikandungnya kurang komunikatif, tinjauan desain diharapkan dapat menjadi penengah sehingga pesan dalam karya yang telah dibuat oleh desainer dapat tersampaikan dengan baik. Makna desain pada karya “BUMI ATAU PLASTIK” ini diharapkan bisa menyampaikan pengetahuan pengetahuan tentang dampak jangka panjang dari sampah plastik, yang memerlukan puluhan bahkan ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Signature :

51918013-Dimas Dwiki Saputra

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Desain

Universitas Komputer Indonesia

Source :

https://www.selipan.com/uncategorized/cover-majalah-natgeo-ini-viral-di-medsos-tapi-kontennya-ternyata-lebih-mengejutkan/

--

--

Dimas Dwiki Saputra

Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia